وَاتَّقُواْ اللّهَ الَّذِي تَسَاءلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ
"Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kalian saling meminta satu sama lain dan peliharalah hubungan silahturahmi"(QS. An-Nisa: 4: 1)
Celaan dan ancaman bagi orang yang memutus silahturahmi adalah firman Allah :
وَالَّذِينَ يَنقُضُونَ عَهْدَ اللّهِ مِن بَعْدِ مِيثَاقِهِ وَيَقْطَعُونَ مَا أَمَرَ اللّهُ بِهِ أَن يُوصَلَ وَيُفْسِدُونَ فِي الأَرْضِ أُوْلَئِكَ لَهُمُ اللَّعْنَةُ وَلَهُمْ سُوءُ الدَّارِ
( Orang-orang yang merusak janji Allah setelah diikrarkan dengan teguh dan memutuskan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan dan mengadakan kerusakan di bumi, orang-orang itulah yang memperoleh kutukan dan bagi mereka tempat kediaman yang buruk (Jahannam). (QS. Ar-Ra'd : 13 : 25)
Allah melaknat para pemutus silahturahmi dan menjanjikan jahanam sebagai tempat kembalinya, yang bearti bahwa memutus silahturahmi adalah haram hukumnya. Rasulullah bersabda : " Siapa saja yang mengimani Allah dan hari akhir, hendaklah memelihara tali silahturahmi."(HR. al-Bukhari).
Bagi keluarga muslim silahturahmi selain dapat bermanfaat untuk memperkuat jalinan persaudaraan juga sebagai media bagi pembiasaan dan pendidikan yang baik untuk anak-anak yang juga sebagai mendia dakwah dan syiar Islam.
Banyak aspek kebaikan dan pendidikan yang ada dalam silahturahmi, khususnya bagi anak-anak, antara lain :
- Mengajarkan dan membiasakan anak untuk berbakti kepada orang tua serta keluarga.
- Melatih kepedulian terhadap keadaan saurara atau kerabat serta membantu yang kekurangan.
- Untuk melatih diri agar bersabar.
Dalam riwayat lain, Abdullah bin Amr bin Ash menuturkan bahwa Nabi SAW pernah bersabda:"Bukanlah mengubungi tali persaudaraan (silahturahmi) itu adalah seseorang membalas hubungan kebaikan. Namun, menghubungi persaudaraan itu adalah menghubungkan kembali persaudaraan jika kerabat memutuskannya". (HR. al-Bukhari).
- Sebagai media berdakwah dan syiar Islam.
Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat (QS. asy-Syu'ara : 26 : 214)
- Mendidik dan membiasakan anak tentang adab beratamu.
"Senyummu dihadapan saudaramu adalah sedekah "(HR. at Tirmidzi dan Ibn Hibban).
"Seorang tamu yang masuk ke rumah suatu kaum hendaklah duduk di tempat yang ditunjuk kaum itu sebab mereka lebih mengenal tempat-tempat aurat rumah mereka". (HR. ath-Thabrani).
0 komentar:
Posting Komentar